Powered By Blogger

TTM [Teman Tapi Musuh]

Sabtu, 23 April 2011

Teman Tapi Musuh [1]

NESTA duduk di bangku taman. Sendirian. diliriknya jam mungil ditangan. Hmm… sudah jam 4 sore. Kok Tito belum dateng yah? Gumamnya.

Setiap detik, setiap menit, setiam jam, Nesta melirik terus jam tangannya.

Tito kan uda janji mau dateng jam 4. Sekarang uda jam 5. “ahhh… kemana sih lo? Mo ngebohongin gue yah? Garing. Ckck” Nesta beranjak dari bangku besi.

Nesta mencari-cari hapenya. Ditekan nomor Tito. Tapi.. “yah ampun! Hape tito kan rusak! Astaga..” Nesta kembali duduk. “lima menit lagi lo gak dateng, gue pergi.”

Hari mulai gelap. Angin sepoi-sepoi. Daun dan ranting menari-nari ria. Akar pohon tetap bertahan.

“Hoaahhhmm” Nesta terbangun dari tidurnya. Nesta masih ditaman menunggu Tito.

Tito…. Katanya lo mau ngomong sesuatu ke gue, penting, tapi sekarang malah lo yang gak dateng! Nesta melempar botol kaleng dibawah bangku besi itu.

Hawa malam masih membuatnya enggan untuk beranjak pergi. Sekarang sudah jam 7. Sudahlah Nesta, lebih baik elo pulang dari pada ntar diculik. Sepi banget lagi. Aarrrggggkhhhhh 

Kaki membawanya sampai di jalan raya. Menunggu taksi yang tak kunjung tiba. Rasanya sungguh membosankan.

Perasaan laparpun mulai menyerang. “mending gue nyari makan dulu deh.” Nesta menyebrangi jalan raya dan tiba di sebuah restoran Japanese.

Dibolak-balik menu yang dilihatnya. Tidak ada satupun yang membuatnya selera. Apalagi tidak ada makanan vegetarian.

Terpaksa Nesta hanya memesan minum.

“ahahha.. ah kamu bisa aja.” Tawa seorang remaja. Dasar remaja!

“iya dong. Kamu benar-benar cantik. Beda dari yang lain.” Goda si cowo.

Nesta berhenti mengetik sms. Sepertinya dia mengenali siapa suara cowo itu.

Nesta beranjak dari kursi dan jalan melewati tempat mereka bersenda gurau.

“Tito?”

“Ne…Nesta..” 

“Oh.. bagus… ternyata elo disini? HAH? Sedangkan  gue uda dari jem 4 nungguin ELO ditaman! TAU GAK LO!!!!” bentak Nesta.

“ELO JUGA! TEMEN APAAN LO! LO KAN TAU DIA ITU COWO GUE! KURANG AJAR LO YAH! BAGUS..” Nesta tepuk tangan.

Tito menenangkan Nesta. Alhasil Tito ditampar olehnya.

“Eh ELO! Lo nyadar dong! Lo kan uda punya COWO! Murahan Lo!” emosi Nesta makin menjadi.

“iyah! Gue tau gue uda punya COWO! TRUS MAU LO APA!!! HAH!!! Lo mau bilang ke Ken? It’s ok! GUE GAK PE-DU-LI!! DAN SEKARANG GUE SAMA TITO UDA JADIAN!!!” jawab Mia. 

Nesta panas mendengar ucapan Mia. Nesta bertukar pandang melihat mereka.

Mia masih sempat-sempatnya memeluk Tito dengan mesra.

Dengan kesalnya, Nesta meraih segelas air jeruk. Disiramnya ke baju Mia.

Tito hanya bengong. Gak ada reaksi apapun. 

“eh.. e…elo…”Mia menunjuk ke bajunya yang basah. “oke kalo ini mau elo” lanjut Mia.

“sudah lah, kalian ini kan sahabat. Jangan bertengkar lah…” Tito melerai tanpa dosa.

“EH ELO!!! COWO PENGECUT! DIAM LO! INI GARA-GARA ELO! NGERTI!!!!” perang pun dimulai. 

Hampir seluruh baju Mia dan Tito basah. Siapa yang berani melawan Nesta? Si cewe tomboy.

Nesta dan Mia saling berjambak rambut.

PLAKKK PLAAAAKK PLAAAAKKKK tamparan saling beradu.

PRAAAAAAAAAAAAAAANGG!!!

Meja, kursi berserakan dan piring serta gelas jatuh pecah gak karuan.

Nesta menendang perut Mia. Mia terkulai lemas.

Tito hanya melihat adegan tersebut. Seakan lagi main game.

“ayyoooo… lawan… hajar… ayoooo mia….” Semangat Tito.

Para pengunjung juga menyaksikan. 

Sudah berapa kali Mia jatuh dikaki Nesta. Tito membantu membangunkan.

Tapi gagal. Nesta langsung menonjok muka Tito. Yang lain hanya menggelengkan kepala.

Satu jam lamanya permainan pun berakhir. 

Segala kerugian ditanggung oleh Tito –cowo gentle-.

Hujan deras membasahi seluruh tubuh Nesta.

“nesta.. nes… gue minta maaf nes…” jerit Tito dalam mobil. Tito terus mengklakson Nesta.

Nesta terus berjalan. Sesekali ditendang mobil Tito.

Mia mengelap bajunya yang basah. Tidak dihiraukan sahabatnya yang kehujanan. 

Tito keluar dari mobil dan menggenggam tangan Nesta. Sejujurnya Nesta masih mencintai Tito. Tapi Tito malah membuatnya ilfeel.

“ta… tunggu ta.. dengerin penjelasan aku dulu ta..” Tito memohon.

“LEPAS TO!! MULAI SEKARANG KITA PU-TUS!!!!!” kata Nesta lantang.

Tito terus memohon. Nesta menamparnya sebanyak-banyaknya. Tito menerima perlakuan Nesta.

“PERGI LO! JANGAN PERNAH MUNCUL DIHADAPAN GUE LAGIIII!!!”

“DAN ELO MIA!!!! PERSAHABATAN KITA PU-TUS!!!” Nesta mengelap wajahnya. Dan berlalu.

Tito kaku ditempat. Melihat sosok Nesta telah berlalu.

Mia mengklakson mobil Tito. Tito melajukan kembali mobilnya mengantar Mia pulang.

Bagaimana sama elo Nes? Nesta.. maafin gue.. gue terpaksa.. mia menangis dalam hati.

Nesta memeluk tubuh dengan kedua lengannya. Oke… GUE BENCI ELO TITO! GUE BENCI ELO MIA!!! GUE BENCI ELO BERDUA!! SHIIIIIIIIIIIT!!!! DAMN!!!!!

                       ░▒Ѕэlαmατ Μэmъαcа даn Μέniκmατi▒░
By; *ZhuPhin*
ym: debora_tian

0 соmmєп† ٩(-̮̮̃•̃)۶:

ZhuPhin