![]() |
| by; *ZP*-I Hate You- |
I Hate You!
14.02.09
“tenkss..” ucap Sony. “gue akan jadi cowo yang terbaik buat lo. Lo tenang aja. Gue akan selalu ada untuk lo” lanjutnya “sampai kapanpun”
“oh yah? Bener nih sampai kapanpun? Sampai kita tua yah?” tanya Teresia manja.
“iyah. Sampai maut memisahkan kita.” Jawab Sony mantap.
Keduanya tertawa memenuhi taman.
Hari ini akan menjadi hari yang teridah untuk Sony. Dimana Tere adalah satu-satunya wanita yang dinantikannya semenjak SMP.
Sony tidak akan rela kalau Tere harus dengan orang lain.
Begitu setianya Sony menunggu masa-masa ini.
Tere sudah tau perasaan Sony kepadanya. Namun, Tere membiarkannya. Pura-pura pilon.
22.05.10
“hallo… yank, kamu uda makan belum?” tanya Sony melalui telepon.
“hmmm.. belum.. kamu sendiri?” tanya Tere balik dengan manjanya.
“wah.. pas banget! Aku juga belum. Kamu keluar deh yank. Dari jendela kamar.” Perintah Sony.
Tere memandangi jendela kamarnya. “gak mau ah. Uda malem. Takut.” Diam-diam Tere melangkahkan kakinya ke arah jendela.
Tere kaget. Gak percaya dengan apa yang dilihatnya.
“kamu didepan?” Sony hanya melambaikan tangan yang menyuruh Tere segera turun.
Tere mengangguk.
Tere bercermin sebentar.
07.02.11
Sony dan Tere mengitari kota Jakarta dengan motor Vega milik Sony. Meskipun debu menempel, Tere tetap tidak peduli. Keduanya sangat menikmati hari-hari mereka.
Minggu depan mereka akan segera bertunangan. Sony dan Tere sudah berpacaran sekitar dua tahun lamanya.
Tere sudah tidak sabar lagi. Apalagi Sony? Dia pasti sangat tidak menantikannya.
13.02.11
Tere membaca koran terbaru pagi ini.
TERJADI KECELAKAAN YANG KE 10 KALINYA DI JALAN SUPROTMO.
Tere hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Lagian ngebut-ngebut dijalan. Dasar anak muda. Ketusnya dalam hati.
“non, ada telepon.” Kata bi Inah. Menyerahkan telepon genggam.
“hallo, ini saya Tere. Ini siapa?” tanya Tere setelah telepon genggam itu menempel ditelinga kanannya.
Hanya terdengar isak tangis disebrang sana.
“hallo??” Tere bingung. Siapa sih ini orang?
“ha…lo… hiikkksssss ini tere yah?” jawab suara perempuan dari sebrang.
Tere memandang teleponnya. Siapa sih? Tadi kan udah gue kasih tau! Kata Tere gemas dalam hati.
“iyah. Ini saya Tere. Apa ada yang bisa saya bantu?”
“tere… kamu harus ke sini.”
“ma!! Mama ngapain sih? Sudah lah!” bentak seseorang.
“tapi dia harus tau! “ makin lama makin terdengar suara isak tangis. Tidak hanya satu orang. Mungkin ratusan. Ah.. entahlah!
Suara mobil Ambulance terdengar mengiangkan kuping.
“kamu sekarang ke rumah sakit yah. Tolong re.. ini mama Son..” Klik. Komunikasi terputus.
Tere menggeleng-gelengkan kepala. Hujan masih terdengar deras. Mana mungkin aku keluar. katanya dalam hati.
Diteleponnya Sony. Ia ingin menceritakan kejadian aneh barusan.
Tutttt tuttttt ttuuuuuttt
Loh? Kok gak diangkat sih? Huh!
Tere melemparkan handphone miliknya ke atas ranjang.
Tumben banget Sony belum nelpon.
“Nonnnn… gawat nonnn…” teriak bi Inah. Tere terbangun dari tidurnya.
“non. Den.. den.. .den Sony meninggal non!” kata bi Inah sudah duduk disamping Tere.
“APAAA?????????????????” “GAK MUNGKIN MBO!!!!” “Besok aku uda mau tunangan!” Tere sama sekali tidak percaya. Pasti bibi ngada-ngada.
Bi Inah menyerahkan sebuah CD dan cincin.
Diputar CD itu.
Memori dulu terulang kembali. Dimana saat mereka pacaran dan menanjak ke pertunangan.
Tere tersenyum geli.
“mana mbo? Mbo ngada-ngada nih. Ini mah surprise mbo…” kata Tere setelah selesai menonton isi dari CD biru itu.
Bi Inah mengeluarkan secarik kertas tak beramplob.
“dinyatakan bahwa Tn.Sony telah meninggal dunia. Kami mohon maaf sebesar-besarnya”
Tere membelalakan matanya. Ia tidak percaya.
Tere lari keluar mencari taksi. Dan segera melaju ke rumah Sony.
Bendera kuning berkibar disepanjang jalan arah rumah Sony.
Tere berharap itu bukan Sony.
Ta…Ta…piiii… Tere mematung setibanya didepan rumah kediaman Sony.
Orang berlalu lalang kesana kemari. Membawakan bunga berwarna gelap.
Tere memaksakan kakinya untuk jalan. Tere terkulai lemas. Seseorang tidur dengan kain putih yang bersih. Semua mendoakan kepergiannya.
“bukannn…bukannn..BUKANNNN!!!! INI PASTI BUKAN SONY!!!” teriak Tere. Semua pandangan mata menoleh padanya.
“SONYYY.. SONYYY… SSOOOOOOOOONNNNNNNYYYYYYYYYYY…!!!!!!!!!!!! BANGUUN!!!! BANGUN SONY!!” Tere terus mengguncangkan tubuh kaku itu.
“KAMU BOHONG SONY! KAMU PEMBOHONG! KAMU PERNAH BILANG KALAU KAMU GAK AKAN NINGGALIN AKU!!! TAPI KENAPA SON? KENAPA? kenapa kamu ninggalin aku???” Tere memeluk.
Tere mengeluarkan CD dan cincin dari tas biru miliknya. Ia menatap sepasang cincin yang berkilau.
Tere menggelengkan kepalanya. Terus dan terus. Ditatap cincin dan Sony.
Tere bangun. Tidak kuat ia harus menerima ini semua! Sony sudah pergi! Sony pembohong!!! I Hate U Son!!!
Sebelum langkahnya keluar, Tere terdiam. Melihat sesosok bayangan yang tersenyum padanya.
Bukan senyum indah. Senyum itu terlihat kaku. Tapi dipaksakan selebar mungkin.
Dan melambaikan tangannya. Sony…..
selamat membaca dan menikmati
by; *ZhuPhin*

















0 соmmєп† ٩(-̮̮̃•̃)۶:
Posting Komentar